Jumat, 28 Juni 2019

Manfaatkan Biodiversity untuk Penuhi Gizi melalui Diversifikasi Pangan


Background by Freepik.com
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Negara kita, Indonesia, merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi baik flora maupun fauna nya. Maka dari itu, Indonesia disebut dengan Megabiodiversity Country atau Negara Megabiodiversitas. Megabiodiversitas di Indonesia ini dikarenakan oleh letak Indonesia yang strategis. Secara geografis, Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudera, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan Samudera Pasifik. Selain itu, pulau-pulau di Indonesia juga dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga Indonesia memiliki iklim yang tropis. Pada wilayah yang beriklim tropis akan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang paling baik untuk makhluk hidup agar bisa bertahan hidup.

            Keanekaragaman hayati memiliki fungsi dan peran yang penting dalam kelangsungan kehidupan manusia. Misalnya saja sebagai pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu sebagai sumber pangan. Melalui berbagai bahan pangan yang kita konsumsi, kebutuhan akan gizi pada tubuh kita dapat terpenuhi. Mengapa zat gizi sangat penting? Zat gizi memberi energi bagi tubuh kita untuk beraktifitas, memelihara jaringan-jaringan yang ada di tubuh kita serta mengatur proses tubuh. Tahukah kamu, setiap hari tubuh kita membutuhkan 45 jenis zat gizi loh. Zat gizi yang diperoleh melalui makanan disebut dengan zat gizi esensial. Berikutnya, zat gizi esensial ini terbagi menjadi dua kategori yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Secara umum, zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar seperti Karbohidrat, Lemak, Protein, dan Air. Sedangkan zat gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil seperti Vitamin dan Mineral. Apabila tubuh kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial ini maka dapat mengakibatkan Malnutrisi. Apa itu Malnutrisi? Malnutrisi adalah kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat (Siregar, 2004). Kondisi malnutrisi ini mengakibatkan pertumbuhan dapat terhambat, produksi tenaga serta pertahanan tubuh menurun, struktur dan fungsi otak terganggu dan perilaku cenderung tidak tenang. Jadi pastikan kamu mengkonsumsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi ya. Sebenarnya, zat gizi yang terkandung dalam satu jenis makanan bisa berbagai macam namun tidak ada satu jenis pangan pun yang mampu memenuhi berbagai macam kebutuhan gizi manusia sehingga kita tetap perlu mengkonsumsi jenis makanan yang beragam. Dengan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada satu jenis makanan dapat dilengkapi oleh zat gizi dari jenis makanan lainnya (Suryana, 2008).
            Bersyukurlah kepada Allah SWT yang memberikan kelimpahan biodiversity di Indonesia. Sehingga kita bisa mengkonsumsi berbagai macam bahan pangan yang sehat dan bergizi. Yuk kita bahas bahan pangan yang menjadi sumber gizi essensial yang ada di Indonesia.
1.      Karbohidrat
Illustration by pixabay.com
a.      Beras
Beras merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Rasanya belum makan jika tidak ada nasi, benar bukan?. Ternyata selain karbohidrat, beras juga mengandung protein dan berbagai vitamin seperti B3. Menurut data Statistik Pertanian Tahun 2018, produksi padi terbesar di Indonesia ada di provinsi Jawa Timur.
b.      Kentang
Kentang bisa menjadi pengganti nasi putih juga loh. Selain karbohidrat, kentang juga mengandung zat gizi lain seperti vitamin C, lemak, dan zat besi. Berdasarkan Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014, produksi kentang menempati urutan kedua loh dari seluruh hasil produksi sayuran nasional. Provinsi di pulau Jawa yang berhasil memproduksi kentang terbesar adalah Provinsi Jawa Tengah, sedangkan produksi kentang terbesar di luar Jawa adalah Provinsi Jambi.
c.       Ubi
Sumber karbohidrat pada ubi sangat sehat bagi penderita diabetes maupun pada masa diet karena karbohidrat pada ubi merupakan karbohidrat kompleks. Ubi juga mengandung berbagai nutrisi seperti zat besi, vitamin A, C, dan B6. Tidak kalah penting, ubi juga kaya akan beta karoten. Berdasarkan data Statistik Pertanian Tahun 2018, produksi ubi jalar terbesar di Indonesia ada di provinsi Jawa Barat.

2.      Protein
Illustration by Pexels.com
a.      Ikan
Ikan merupakan sumber protein tinggi. Ikan juga mengandung asam lemak omega-3. Banyak manfaat yang diberikan oleh lemak omega-3 seperti meningkatkan kesehatan mata, melawan peradangan, melawan penyakit autoimun. Maka dari itu banyak produk-produk yang menambahkan omega-3 dalam komposisinya. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, produksi perikanan tangkap terbanyak di tahun 2016 adalah provinsi Maluku.
b.      Telur
Telur merupakan sumber protein yang rasanya sangat lezat. Telur sangat mudah didapat dan diolah. Selain protein, telur juga mengandung vitamin B, lemak sehat, dan antioksidan. Namun kamu harus berhati-hati dengan kuning telur karena mengandung lemak jenuh. Berdasarkan data Statistik Pertanian Tahun 2018, produksi telur oleh ayam ras petelur terbesar di Indonesia ada di provinsi Jawa Timur.
c.       Kedelai
Olahan kedelai mudah ditemukan di sekitar kita, seperti tahu dan tempe. Kedelai juga mengandung serat sehingga kita akan merasa kenyang setelah mengkonsumsi kedelai. Produksi kedelai tertinggi di Indonesia lagi-lagi diraih oleh Provinsi Jawa Timur loh (Statistik Pertanian, 2018).

3.      Lemak
Illustration by Pixabay.com
a.      Alpukat
Lemak yang terkandung dalam buah alpukat adalah lemak tak jenuh tunggal sehingga baik untuk orang yang menderita kolesterol karena mampu menurunkan kolesterol jahat atau LDL. Alpukat juga mengandung mineral, serat, beta karoten dan vitamin E.
b.      Minyak Zaitun
Minyak zaitun juga mengandung lemak tak jenuh tunggal atau HDL. Nutrisi pada minyak zaitun selain lemak baik yaitu vitamin E, K dan anti oksidan.
c.       Kacang-kacangan
Ternyata selain mengandung protein, kacang-kacangan juga kaya akan lemak yang baik bagi tubuh. meskipun begitu, jangan makan berlebih ya. Pilihlah produk kacang yang diolah tanpa garam, gula atau minyak tambahan. Kacang yang direkomendasikan adalah kacang almond dan kacang kenari.

Itu dia beberapa produk pangan di Indonesia yang bisa menjadi sumber gizi esensial bagi tubuh. Tentu saja masih banyak produk pangan lain yang tidak kalah sehatnya. Tahukah kamu? Kecukupan gizi juga berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia loh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita mendapatkan 15% pekerja wanita kekurangan energi dan protein. Hal tersebut mengakibatkan pekerja menjadi lambat berpikir maupun bertindak serta mudah lelah (Ariati, 2013). Namun konsumsi pangan penduduk Indonesia nyatanya masih belum beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Hal ini dibuktikan dengan nilai skor PPH (Pola Pangan Harapan) yang belum ideal yaitu 83,4 pada tahun 2012 (Dewan Ketahanan Pangan, 2015). Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergantung pada beras padahal masih banyak sumber karbohidrat lain yang ada di Indonesia. Menyadari akan hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya diversifikasi konsumsi pangan sejak tahun 60-an. Upaya tersebut adalah sebagai berikut,
1.      Tahun 1974                      : UPMMR (Usaha Perbaikan Menu Makanan Rakyat)
2.      Tahun 1989                      : Gerakan ACMI (Aku Cinta Makanan Indonesia)
3.      Tahun 1991/1992             : Program Pemanfaatan Pekarangan
4.      Tahun 1993 – 1998          : Diversifikasi Pangan dan Gizi (DPG)
5.      Tahun 1998/1999             : Revitalisasi DPG
6.      Tahun 2000                      : Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Apabila masyarakat Indonesia mengkonsumsi jenis pangan yang beragam, maka dampak positif yang terjadi tidak hanya untuk diri sendiri loh. Para petani dapat mengembangkan usahanya dengan menanam berbagai jenis tanaman dengan begitu biodiversitas di Indonesia dapat termanfaatkan dengan baik. Yuk ikut berkontribusi dalam merayakan Hari Keanekaragaman Hayati 2019 dengan mengikuti lomba dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Informasi selengkapnya bisa kamu dapatkan di Akun Instagram @indonesianwildlife.

References:
Buku/Artikel/Jurnal
Ariati, Ni Nengah. 2013. Gizi dan Produktifitas Kerja. Jurnal Skala Husada. Volume 10 Nomor 2: 214-218.
Dewan Ketahanan Pangan. 2015. Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi. Diakses secara online melalui http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Pedoman/KSPG_2015-2019(2).pdf.
Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Statistik Produksi Holtikultura Tahun 2014. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura.
Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Statistik Pertanian. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Siregar, Cholina Trisa. 2004. Nutrisi. Sumatra Utara: Fakultas Kedokteran Univ Sumatra Utara.
Suryana, Achmad. 2008. Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi: Faktor Pendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jurnal Pangan. Vol 17, No. 3, Hal. 3-12.
Website
www.bps.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar